Monday, February 24, 2020

food terminologi

1. Coto Makassar

Kuliner khas Makassar yang paling mudah ditemui adalah Coto Makassar. Kuahnya dibuat dari rebusan jeroan bercampur daging sapi yang diiris-iris kecil-kecil. Biasanya soto ini dinikmati bersama ketupat atau burasa khas Makassar.
Coto Makassar atau yang kadang disebut dengan nama Coto Mangkasara merupakan kuliner khas kebanggaan masyarakat Makassar. Tidak mengherankan jika Garuda Indonesia menjadikannya menu pilihan dalam penerbangan dari dan ke Makassar.
Sajian soto ini sebenarnya tak berbeda jauh dengan jenis soto dari daerah lain di nusantara. Tapi memang, Coto Makassar memiliki kekhasan berupa bumbu rempah dan kacang untuk membuat kuah yang kental.
Ada sekitar 40 macam rempah untuk membuat Coto Makassar. Orang Makassar menyebutnya ampah patang pulo. Selain aneka macam rempah, sambal taoco asal Tiongkok pun menjadi bagian tak terpisahkan dari Coto Makassar.
Rempah tersebut terdiri dari kacang, kemiri, cengkeh, pala, foeli, sere yang ditumbuk halus, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seldri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, garam, papaya muda untuk melembutkan daging, dan kapur untuk membersihkan jeroan.
Kenikmatan coto makassar tak terlepas pula dari tradisi peramuaanya menggunakan kuali tanah yang disebut dengan korong butta atau uring butta.
Biasanya coto dimakan bersama ketupat, kacang, ditaburi daun bawang dan perasan jeruk nipis. Daging yang digunakan Coto Makassar adalah daging sapi. Ada pula yang menggunakan lidah, otak, limpa, paru, hati, jantung, babat, yang di iris kecil dan dicampur dengan kuah.
Kekhasan Coto Makassar tidak hanya dari bahan-bahan dan cara pembuatannya, namun juga aspek sejarahnya.
Coto Makassar sudah ada sejak masa Somba Opu yang merupakan pusat Kerajaan Gowa ketikaa mengalami kejayaan pada 1538. Saat itu Coto Makassar menjadi hidangan di Kerajaan Gowa. Demikian ditulis situs Halo Wisata.
Pada masa itu, para pengawal kerajaan menjadikan masakan ini sebagai menu makan pagi sebelum menjalankan tugasnya. Masakan yang terpengaruh oleh kuliner Tiongkok ini diperkirakan masuk Gowa pada abad ke-16.
Warung Coto Makassar pertama yang ada di Makassar adalah warung coto milik H. Dg. Sangkala. Warung coto yang sekarang tinggal nama tersebut dibangun pada 1940-an. Saking terkenalnya warung ini, para pejabat penting di negeri ini sering mengundangnya dalam berbagai acara-acara penting. Ribuan mangkok bisa dipesan dalam satu kali pemesanan.
Di Makassar sendiri sudah banyak bertebaran warung-warung yang menjual Coto Makassar dan selalu ramai dipadati oleh pembeli. Warung-warung tersebut banyak yang buka dari pagi hingga malam hari. source : https://beritagar.id/artikel/piknik/mengulik-sejarah-dan-ciri-coto-makassar
Hasil penelitian menunjukkan kandungan zat gizi per porsi coto Makassar yakni terdiri dari kadar air berkisar antara 73,42% - 76,87%, karbohidrat berkisar antara 4,02 gr -5,58 gr, protein berkisar antara 20,82 gr – 26,56 gr, lemak berkisar antara 16 gr – 22,58 gr, serat antara 0,92 gr – 1,56 gr. Untuk angka peroksida sebelum pengolahan berkisar antara 4,30 mEq/kg – 7, 70 mEq/kg dan setelahan pengolahan menjadi 4,84 mEq/kg – 12,62 mEq/kg. Penelitian ini merekomendasikan masyarakat cukup mengkonsumsi coto Makassar 1 porsi dalam sehari dan merekomendasikan penelitian lanjutan mengenai tingkat radikal bebas coto Makassar.                                                                              Source : http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/3292
2. Sop Saudara
Hasil gambar untuk sejarah sop saudara
Sop Saudara berbahan baku daging sapi, hanya saja Sop Saudara menjadi khas dengan merica dan ketumbar sebagai cirinya dan dimakan dengan nasi dan ikan bakar sebagai tambahan ini makanan khas pangkep,sulawesi selatan dan banyak menjamur dimakassar,pada dasarnya keturunan sekarang sudah susah membedakan sop saudara dianggapnya khas makassar.
Sop Saudara adalah sebuah revolusi kuliner di Sulawesi Selatan. Cita rasa produk makanan berkuah isi daging sapi ini tak bisa dilepaskan dari sosok H. Dollahi, penemu resep dan peracik bumbu pertama dari Sop Saudara tersebut. Awalnya H. Dollahi hanya seorang pelayan dari H. Subair, penjual sop daging yang cukup laris di Makassar sekitar tahun 1950-an.
Selama tiga tahun H. Dollahi mengikut kepada H. Subair yang sama – sama warga Kampung Sanrangan Pangkep sebelum memutuskan untuk mengadu peruntungan sendiri dengan membuka warung makan. Pada Tahun 1957, H. Dollahi memperkenalkan Sop Saudara untuk pertama kalinya sebagai produk makanan berkuah (sop) yang memiliki cita rasa khas di bilangan Pasal Senggol Karebosi Makassar.
Penamaan Sop Saudara menurutnya, terinspirasi dari nama “Coto Paraikatte”. Paraikatte (sesama kita) bermakna sama dengan “Saudara”, dinamai demikian maksudnya agar semua orang yang makan di warung sop saudara akan merasa bersaudara dengan pemilik, pelayan dan sesama penikmat (pelanggan) sop saudara. Ada pula yang mengatakan bahwa penamaan Sop Saudara adalah penegasan identitas asal daerah. Sop Saudara dianggap kepanjangan dari Saya Orang Pangkep (SOP) Saudara !
Coto Paraikatte adalah nama warung bagi Coto Makassar. Baik Coto Makassar maupun Sop Saudara sama - sama berbahan baku daging sapi, hanya saja Sop Saudara menjadi khas dengan merica dan ketumbar sebagai cirinya, sedang Coto pada umumnya hanya dicirikan dari bumbu bawang merah dan bawang putihnya. Bedanya yang lain, Kalau Coto dimakan bersama ketupat sedang Sop Saudara dimakan bersama nasi dan ikan bakar bandeng.
Menurut H. Dollahi, saus kacang (cobe - cobe) dari ikan bakar bandeng sebenarnya akan mengganggu rasa khas Sop Saudara. “Kalau mau merasakan nikmatnya Sop Saudara, jangan makan bersama ikan bakar. Bukan tidak boleh dimakan bersama ikan bakar. Hanya saja cita rasa khas Sop Saudara akan berkurang”, ujarnya. Namun kini Sop Saudara menjadi menjadi media pasar bagi ikan bandeng, hasil perikanan yang banyak di Pangkep .
Selain piawai meracik resep dan bumbu bagi sop temuannya, H. Dollahi juga ternyata memiliki insting bisnis yang kuat.  H. Dollahi sadar bahwa sop temuannya akan diminati banyak orang dan warungnya akan berkembang pesat, maka ia memanggil seluruh keluarganya dari Pangkep untuk membantunya. Sebanyak 14 karyawannya yang tak lain adalah keluarga sendiri adalah pewaris resep Sop Saudara yang kini juga mulai membuka usaha warung sop saudara sendiri dan meluaskan jaringannya di berbagai kota dan tempat. Itulah sebabnya dimana ada warung sop saudara, maka dapat dipastikan pemilik warung itu memiliki hubungan keluarga dan kekerabatan dengan H. Dollahi.
Melihat potensi kuliner Sop Saudara yang sudah menusantara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep di masa pemerintahan Bupati Ir H Syafrudin Nur MSi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada Tahun 2007 lalu menggelar Festival Sop Saudara sekaligus memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Pengusaha Sop Saudara (APSOS). Ketika itu terpilih sebagai Ketua APSOS hingga kini adalah H. Syamsul Hamzah (Aji Ancu), sedang H. Dollahi sendiri sebagai Penasehat APSOS lebih memilih untuk tetap mengontrol rumah makan Sop Saudara miliknya di bilangan Jalan Andalas Makassar dan cabang – cabangnya.
Tak berhenti sampai disitu, Pada Tahun 2008 bertempat di Hotel Clarion Makassar, Sop Saudara dilaunching sebagai menu utama hotel berbintang Makassar dan Pada Tahun 2009, Sop Saudara mewakili Kuliner Indonesia dalam Festival Kuliner Internasional Tontong Fair di Denhaag, Belanda. Bagi Ketua APSOS H. Syamsul Hamzah, “Sop Saudara menghadirkan nilai dan suasana persaudaraan”, ujar pemilik RM. Sop Saudara di ujung Jalan Pettarani Makassar  ini. Kini Sop Saudara adalah juga identitas kuliner Sulawesi Selatan, sehingga jika anda mengunjungi Sulawesi Selatan tanpa menikmati citarasa asli Sop Saudara, rasanya kurang lengkaplah kunjungan itu.Dikutip Dari http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2012/05/31/inilah-sejarah-sop-saudara-itu/
Kandungan Gizi Sop Saudara
Karena bahan dasarnya seperti bahan dasar coto jadi pada dasarya kandungan gizinya sama,namun karena sopa saudara biasa dimakan bersama ikan bakar jadi kandungan gizi protein jadi semakin banyak,karena ikan bandeng banyak mengandung protein

No comments:

Post a Comment

Video fainal PRK

 https://youtu.be/Zh7L-6G-Olw