Tuesday, January 28, 2020

describes some ingredients

1.   Cengkeh

Hasil gambar untuk cengkeh

1. History Of Ingredient :
Pada abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap orang yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih, agar harumlah napasnya. Cengkih, pala dan merica sangatlah mahal pada zaman Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab pada abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkih dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan sultanTernate. Orang Portugis membawa banyak cengkih yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas.
Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang Prancis berhasil membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya cengkih dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.
Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga cengkih sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor. Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Sampai sekarang cengkih menjadi salah satu bahan yang diekspor ke luar negeri.
Pohon cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Poho yang disebut sebagai Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter 198 m, dan keliling batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan sekitar 400 kg bunga cengkih.


2.Nutrient Content :
Banyaknya Cengkeh Kering yang diteliti (Food Weight) = 100 gr 
Bagian Cengkeh Kering yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Cengkeh Kering = 292 kkal
Jumlah Kandungan Protein Cengkeh Kering = 5,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Cengkeh Kering = 8,9 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Cengkeh Kering = 57,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Cengkeh Kering = 740 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Cengkeh Kering = 100 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Cengkeh Kering = 5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Cengkeh Kering = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Cengkeh Kering = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Cengkeh Kering = 0 mg


3. Function Of Ingredient :
Cengkeh memiliki khasiat yang mengejutkan. Dalam bahan pangan sekecil cengkeh terkandung banyak zat-zat bermanfaat seperti zat anti inflamasi, antibiotik, dan minyak esensial. Cengkeh bermanfaat untuk mengobati sakit gigi, mencegah radang, dan menjaga sistem pencernaan. Cengkeh juga berguna layaknya rempah-rempah lain yaitu menghangatkan tubuh. Cengkeh juga bisa mengatasi sinusitis dan membantu merangsang keluarnya lendir yang tertahan. Cengkeh juga baik untuk kecantikan misalnya menghilangkan flek pada wajah dan menyembuhkan peradangan akibat jerawat.
Dalam masakan, cengkeh umumnya digunakan sebagai penambah aroma seperti pada gulai, kari, nasikebuli, dan sebagainya. Masakan timur tengah banyak mengandung cengkeh sebagai penambah aroma. Tidak hanya itu saja, cengkeh juga dapat dijadikan hiasan misalnya pada kue nastar, bolu, dan sebagainya.


4. Characteristic Of Ingredient :
Deskripsi cengkeh yakni mempunyai habitus pohon dengan tinggi mencapai 5-10 meter. Cengkeh memiliki akar tunggang yang panjang dan kuat (Ketaren, 1985). Tajuk tanaman cengkeh umumnya berbentuk kerucut. Cabang-cabangnya sangat banyak dan rapat, pertumbuhan agak mendatar dan ukurannya relatif kecil jika dibandingkan dengan batang utama. Tanaman cengkeh memiliki daun yang tidak lengkap karena hanya mempunyai tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), namun tidak memiliki pelepah daun (vagina). Daun tunggal bertangkai dan duduk bersilang. Bangun daunnya memanjang (oblongus), bagian ujung runcing (acutus), pangkalnya meruncing (acuminatus), susunan tulang menyirip (penninervis), tepi daunnya rata (integer), daging daunnya seperti kertas, tipis, tetapi cukup tegar. Daun berukuran panjang 2,5-5 cm dan lebar 6-13,5 cm. Daun berwarna merah muda ketika masih muda dan hijau ketika mulai menua dengan permukaan licin dan mengkilap karena keberadaan kelenjar minyak 

Source : http://www.generasibiologi.com/2018/04/klasifikasi-ciri-deskripsi-kandungan-manfaat-cengkeh-cengkih.html


2.   Garam

Hasil gambar untuk garam

1. History Of Ingredient :
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tetapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein.
Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam benda ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.


2.Nutrient Content :
Garam komersial ini disebut garam rafinasi ( refined ) dengan kandungan garam 99.5 - 99.9 % adalah NaCl ( Natrium Klorida ). Kurang lebih 38-40 %nya adalah jumlah dari mineral Natrium. Garam rafinasi komersial rendah natrium dipasaran biasanya mengandung kadar 10 -14 % Natrium. Garam komersial biasa disebut garam rafinasi, contoh yang lain adalah Pop corn salt ( pada penyedap pop corn ), garlic salt ( garam untuk bawang putih ), Lite salt ( garam kalium Klorida ), smoke salt ( garam yang diasapkan kemudian ditambahkan dalam makanan ).
Sekarang ada juga garam yang digunakan oleh masyrakat, yang tergolong garam tanpa rafinasi ( Unrefined) .


3.Function Of Ingredients :
Tidak banyak yang tahu kalau air garam memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh selain membuat rasa pada masakan , salah satunya manfaat air garam mengembalikan kesegaran tubuh dengan merendam kaki di air garam yang hangat. Kesegaran tubuh akan terasa dengan melakukan hal sederhana ini. Air garam memiliki khasiat yang jarang orang perhatikan. Untuk itu, Tips bermanfaat akan berbagi pengetahuan yang sering orang abaikan dibalik kandungan air garam yang bermanfaat untuk mengembalikan kesegaran tubuh., terutama bagi anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk beristirahat saat sepulang kerja.

4.Characteristic Of Ingredients :
Asin , menyerupai pasir

Source : https://caramenurunkankadartrigliseridatinggiblog.wordpress.com/tag/kandungan-yang-terdapat-pada-garam/


3.   GULA PASIR 
 
Hasil gambar untuk gula pasir

1. History of ingredient 
Sumber gula di Indonesia sejak masa lampau adalah cairan bunga (nira) kelapa atau enau, serta cairan batang tebu. Tebu adalah tumbuhan asli dari Nusantara, terutama di bagian timur. 
Ketika orang-orang Belanda mulai membuka koloni di Pulau Jawa kebun-kebun tebu monokultur mulai dibuka oleh tuan-tuan tanah pada abad ke-17, pertama di sekitar Batavia, lalu berkembang ke arah timur. 
Puncak kegemilangan perkebunan tebu dicapai pada tahun-tahun awal 1930-an, dengan 179 pabrik pengolahan dan produksi tiga juta ton gula per tahun. Penurunan harga gula akibat krisis ekonomi merontokkan industri ini dan pada akhir dekade hanya tersisa 35 pabrik dengan produksi 500 ribu ton gula per tahun. Situasi agak pulih menjelang Perang Pasifik, dengan 93 pabrik dan prduksi 1,5 juta ton. Seusai Perang Dunia II, tersisa 30 pabrik aktif. Tahun 1950-an menyaksikan aktivitas baru sehingga Indonesia menjadi eksportir netto. Pada tahun 1957 semua pabrik gula dinasionalisasi dan pemerintah sangat meregulasi industri ini. Sejak 1967 hingga sekarang Indonesia kembali menjadi importir gula. 
Macetnya riset pergulaan, pabrik-pabrik gula di Jawa yang ketinggalan teknologi, tingginya tingkat konsumsi (termasuk untuk industri minuman ringan), serta kurangnya investor untuk pembukaan lahan tebu di luar Jawa menjadi penyebab sulitnya swasembada gula. 
Pada tahun 2002 dicanangkan target Swasembada Gula 2007. Untuk mendukungnya dibentuk Dewan Gula Indonesia pada tahun 2003 (berdasarkan Kepres RI no. 63/2003 tentang Dewan Gula Indonesia). Target ini kemudian diundur terus-menerus. 

2. Nutrient content 
Jumlah Per 
100 g 
Kalori (kcal) 386 
Jumlah Lemak 0 g 
Lemak jenuh 0 g 
Lemak tak jenuh ganda 0 g 
Lemak tak jenuh tunggal 0 g 
Kolesterol 0 mg 
Natrium 1 mg 
Kalium 2 mg 
Jumlah Karbohidrat 100 g 
Serat pangan 0 g 
Gula 100 g 
Protein 0 g 
Vitamin A 0 IU Vitamin C 0 mg 
Kalsium 1 mg Zat besi 0,1 mg 
Vitamin D 0 IU Vitamin B6 0 mg 
Vitamin B12 0 µg Magnesium 0 mg 

3. Function of ingredient 
- Sebagai bahan pemanis alami pada makanan. 
- Sebagai pengawet makanan. 
- Membantu meningkatkan fermentasi. 
- Membantu dalam pembentukan warna pada makanan. 
- Menanbahkan nilai mutu produk. 

4. Characteristic of ingredient 
- Tidak berwarna. 
- Kristal padat yang dapat larut dalam air. 
- Mempunyai rasa manis. 

Source : 
http://tripavillage.blogspot.com/2013/09/fungsi-gula-dalam-pengolahan-pangan.html 

https://id.wikipedia.org/wiki/Gula#Sejarah_Industri_gula_di_Indonesia 
https://lms.ipb.ac.id/mod/resource/view.php?id=5467 

No comments:

Post a Comment

Video fainal PRK

 https://youtu.be/Zh7L-6G-Olw